Minggu, 05 Juni 2011

perjalanan di luar zona aman

alhamdulilah atas nikmat karunia yang diberikan Allah untuk kita semua, HARI INI....
sblum masuk ke jalan-jalan panjang ke semarang dari jogja sesiang tadi, mau curhat dulu nih, ga nyangka, semalem baruuu saja dapet gratis nginep di rumah sakit Bethesda Yogyakarta ..yah inilah bntuk birul walidain ku... mau pulang semarang..eee malah kakekku satu-satunya masuk rumah sakit,,,
trus siangnya hadir di pernikahan tetangga,, ya biasa lah,,anak kampung,,klo tetangga ada hajatan dateng untuk mengabdi sebagai sinom- yah semacam bantu melayani tamu membawakan makanan-biasanya sih "piring terbang" bukan prasmanan atau "standing party"...
sepulang dari itu.langsung deh siap-siap menuju Kota Semarang, tempatku menempuh S-1, insya Allah....
Perjalanan panjang nan melelahkan dan yang paling jelas "me-NGANTUG-kan" itu,,,dimulai !!!
ayahku sang jagoan mengantarku dari rumahku tercinta, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta menuju ke Terminal Magelang,,,yah, melelahkan rasanya badan ini , 1 jam dirundung duka harus "nemplok" -duduk miring- di motor roda dua...hemat uang,,hemat waktu ...ya..itulah tujuan awalnya..
Then....actually,, the bus that i waiting for is coming so on..as soon as my vacation at Jogja 1 week ago...
langsung saja kuraih tangan ayahku jagoanku secepat kilat menyambar tanah. "Assalamualaikum, pak..."..ku ambil segera oleh-oleh bakpia ketela madu dan ubi ungu ku dari cantolan sepeda motor dan bergegas naik bus yang kornetnya agak sebal melihat calon penumpang yang tak lekas naik..mungkin dalam hatinya "pamit aja kok suwe men"...tak penting bagiku...


Indah nian bisa duduk sebebas ini, karena biasanya akhir minggu seperti ini banyak yang pulang kembali ke tempat kerja,tapi alhamdulilah ya Allah...
air mataku masih saja menetes..walau sudah beberapa kali meninggalkan keluarga,, tapi masih saja enggan ditahan.."biarlah keluar," batinku dalam suara geram bus ekonomi waktu itu..

Yang paling bikin kangen naik bus ekonomi adalah suara pengamen jalanan yang sesekali naik bus dan ber-kidung merdu.....yaa..indah sekali..SERIUS..ga bohong...doaku : suatu saat mereka bis anyusul iwan fals atau bisa bikin group band kayak ungu, sembada sama lagu yang dibawakan lah...AMIN..
Tak jarang pula sekali dua kali datang pula pengamen dengan cara agak inovatif sedikit , cukup menggelikan...
seorang anak kecil yang membawa amplop putih ukuran amplop yang paling kecil bertulisakan
"Assalamualaikum wr wb. mas. mbak. mohon bantuan seikhlasnya, untuk biaya sekolah dan makan. Amal dan kebaikan sedikit dari Anda cukup banyak membantu kehidupan kami"
Teman-teman pernah membayangkan jika kita yang ada di pihak mmereka??
Tapi tak ku ambil pusing, mungkin selembar dua lembar rupiah cukup. Merekalah yang memberatkan beban pemerintah, dimana perhatian orang tua?? dimana keadilan yang diucapkan manis di mulut penguasa negara?? dimana hak-hak fakir miskin seperti pada pasal 34 UUD 1945 itu?? dimana HAM yang selama ini dinyanyikan oleh rakyat yang haus akan kebenaran diantara yang mengaku benar??

Ahh..pikiranku terlalu jauh...Mari kita kembali ke suasana bus yang sekarang mulai sesak oleh manusia, bahkan sudah ada yang berdiri..ada yg berseragam ABRI,, ada yg minta turun di p.t Foodmarco..ada yang menyeru "KIRI, PAK!!! " saat bus pas lewat p.t. Nissin di Ungaran..sedangkan itu semua tak sepenuhnya kusadari karena ku terlalu nyaman dalam lelap yang mengantarkanku jauh dari Jogja 1 jam yang lalu...
Aku bangun, dan semuanya telah sesak, termasuk tempat duduk kosong di sampingku telah dihuni mas-mas dan mbak-mbak.,, yang saat itu aku sedang malas untuk angkat bicara dengan mereka..padahal biasanya,,setiap orang disampingku pasti jadi kenalan baru deh,,hihi..

tak terasa pukul 17.06 aku tlah tiba di Sukun, depan Toserba ADA, sebelum jalur bebas hambatan dimulai. Di sana lah aku turun..hah..menyeberang saja butuh waktu 5-8 menit...jalan di Semarang memang selalu rame kok..ga takjub lagi deh...
Mungkin untuk beberapa orang perjalanan ini biasa aja,,tapi inilah yang kulakukan sebagai rutinitas "PULANG KAMPUNG CERIA"..di bus ekonomi yang maybe bagi sebagian teman-teman ku panas, kotor, bau, tapi untukku, disanalah aku mengerti berbagi dan kekerabatan antar oenumpang yang tidak sibuk dengan dunianya sendiri,, di sanalah justru aku melihat banyak pengamen jalanan yang patut diangkat jadi seniman tingkat opanggung internasional bernyanyi tanpa beban, membawakan lagu dari penyanyi pujaannya, dengan suara yang spektakuler-minimal untuk mereka dan aku-...

0 Comment: