Diponegoro
School of Nation....
Berawal dari ketidakadilan, kami bergerak !
Berawal dari ketidakadilan, kami bergerak !
Bermodal
keberanian, kami bersuara kebenaran !
Dengan
sumbangsih intelektual yang pas-pasan, kami mencoba berkarya, walau kecil ...
Pemuda
goyah, maka FUTURE LEADER membangunkan
kami untuk “gelisah” dengan terkoyaknya degradasi moral para pemimpin.
Para
“alay”ers muda yang hatinya rapuh, berhasil menyentil kami memperkokoh sebutan IRON STOCK, persediaan “besi” yang kini
mulai karatan dimakan hujan.
Di
tengah carut marut kondisi masyarakat yang makin ga jelas, kami tawarkan idiom AGENT
OF CHANGE, sebuah letupan khas para pendobrak.
Melihat
fenomena anomali berbagai aspek kehidupan, kami belajar lebih dalam untuk
mengerti posisi SOCIAL CONTROL.
Kami
dituntut ini dan itu. Kami diminta membangun infrastruktur di pedesaan saat
KKN. Kami dipandang sebagai kaum paling jenius di antara penuntut ilmu jenis
lain. Sedangkan kami harus belajar. Kami harus praktikum dan mengerjakan
laporan. Sedangkan kami harus mencari jati diri. Sedangkan kami butuh waktu
untuk mengerti masyarakat. Kami juga harus bergaul erat dengan rakyat. Sedangkan
kami wajib melakukan penelitian. Kami harus turun ke jalan memperjuangkan pasal
yang merugikan. Kami tak ada waktu untuk shopping
seharian, mencari merk bergengsi internasional.
Tapi
saat ini, kami ada di posisi enak. Tak ada domplengan apa pun yang dominan
menyertai langkah kami. Kami tak bergabung pada gerakan politik mana pun. Kami
bebas bercerita apa pun. Berlenggang atas nama apa pun, tak ada yang mencibir.
Salah itu wajib bagi kami. Kami masih muda, masih butuh banyak tempaan dan
nasihat dari alam. Kami tak kenal kata menyerah. Hujatan yang datang tak
pengaruh untuk satu kata : IDEALISME.
Diponegoro
School of Nation adalah ajang bertemunya aktivis muda Universitas Diponegoro
dalam naungan aliran politik, akademik bahkan sosiopreneur. Mereka adalah siapa
pun yang menyiapkan diri lebih tinggi dari kawan-kawan lain. BEM KM UNDIP
menginisiasi kegiatan ini atas dasar Undip berwawasan nasionalisme. Bertahta di
rumah sendiri nampaknya menjadi trend yang patut dihilangkan. Kini saatnya
Undip menyatakan diri ikut berperan serta dalam upaya membangkitkan rasa
patriotisme, cinta tanah air. Budi Setiawan, dosen Undip menyatakan bahwa
pemimpin dan bos memiliki definisi yang berlawanan. Beliau ungkapkan pemimpin
adalah yang mengorbankan kepentingan pribadi untuk rakyat, namun bos lebih
memilih mengorbankan kepentingan rakyat untuk pribadi. Dalam sambutan selamat datangnya yang hangat,
diceritakan pula ciri-ciri pemimpin yang baik antara lain:
1.
Peduli (carrying
for environment)
2.
Memiliki visi
3.
Bermodal intelektual, sosial dan uang
4.
Berkapasitas dengan skill
Sungguh
menjadi pesan menarik untuk direnungkan. DSN 2012 menjadi saksi terbentuknya
komunikasi berbagai lini mahasiswa universitas pangeran berkuda. Wadah besar
untuk berdiskusi dan memperluas wawasan kebangsaan dan isu terhangat
ke-indonesiaan dalam perspektif mahasiswa.
4 Comment:
mahasiswa is Agent of Change, Social control & Iron Stock. Tapi terkadang mahasiswa tak ngerti dan tak mau mengerti sebenarnya apa peran sesungguhnya mereka...
iyakah begitu pak body?? so then, how about me, you and our friends in Undip??
Mahasiswa pemecah teka teki malam
teka-teki malam yg mana dek akbar? yang siang ada ga? hehe
Posting Komentar