Senin, 03 Desember 2012

Opening for DSN 2012


Diponegoro School of Nation....
Berawal dari ketidakadilan, kami bergerak !
Bermodal keberanian, kami bersuara kebenaran !
Dengan sumbangsih intelektual yang pas-pasan, kami mencoba berkarya, walau kecil ...
Pemuda goyah, maka FUTURE LEADER membangunkan kami untuk “gelisah” dengan terkoyaknya degradasi moral para pemimpin.

Para “alay”ers muda yang hatinya rapuh, berhasil menyentil kami memperkokoh sebutan IRON STOCK, persediaan “besi” yang kini mulai karatan dimakan hujan.

Di tengah carut marut kondisi masyarakat yang makin ga jelas, kami tawarkan idiom AGENT OF CHANGE, sebuah letupan khas para pendobrak.

Melihat fenomena anomali berbagai aspek kehidupan, kami belajar lebih dalam untuk mengerti posisi SOCIAL CONTROL.
Kami dituntut ini dan itu. Kami diminta membangun infrastruktur di pedesaan saat KKN. Kami dipandang sebagai kaum paling jenius di antara penuntut ilmu jenis lain. Sedangkan kami harus belajar. Kami harus praktikum dan mengerjakan laporan. Sedangkan kami harus mencari jati diri. Sedangkan kami butuh waktu untuk mengerti masyarakat. Kami juga harus bergaul erat dengan rakyat. Sedangkan kami wajib melakukan penelitian. Kami harus turun ke jalan memperjuangkan pasal yang merugikan. Kami tak ada waktu untuk shopping seharian, mencari merk bergengsi internasional.
Tapi saat ini, kami ada di posisi enak. Tak ada domplengan apa pun yang dominan menyertai langkah kami. Kami tak bergabung pada gerakan politik mana pun. Kami bebas bercerita apa pun. Berlenggang atas nama apa pun, tak ada yang mencibir. Salah itu wajib bagi kami. Kami masih muda, masih butuh banyak tempaan dan nasihat dari alam. Kami tak kenal kata menyerah. Hujatan yang datang tak pengaruh untuk satu kata : IDEALISME.
Diponegoro School of Nation adalah ajang bertemunya aktivis muda Universitas Diponegoro dalam naungan aliran politik, akademik bahkan sosiopreneur. Mereka adalah siapa pun yang menyiapkan diri lebih tinggi dari kawan-kawan lain. BEM KM UNDIP menginisiasi kegiatan ini atas dasar Undip berwawasan nasionalisme. Bertahta di rumah sendiri nampaknya menjadi trend yang patut dihilangkan. Kini saatnya Undip menyatakan diri ikut berperan serta dalam upaya membangkitkan rasa patriotisme, cinta tanah air. Budi Setiawan, dosen Undip menyatakan bahwa pemimpin dan bos memiliki definisi yang berlawanan. Beliau ungkapkan pemimpin adalah yang mengorbankan kepentingan pribadi untuk rakyat, namun bos lebih memilih mengorbankan kepentingan rakyat untuk pribadi.  Dalam sambutan selamat datangnya yang hangat, diceritakan pula ciri-ciri pemimpin yang baik antara lain: 

1.    Peduli (carrying for environment)
2.    Memiliki visi
3.    Bermodal intelektual, sosial dan uang
4.    Berkapasitas dengan skill

Sungguh menjadi pesan menarik untuk direnungkan. DSN 2012 menjadi saksi terbentuknya komunikasi berbagai lini mahasiswa universitas pangeran berkuda. Wadah besar untuk berdiskusi dan memperluas wawasan kebangsaan dan isu terhangat ke-indonesiaan dalam perspektif mahasiswa.


4 Comment:

Badiuzzaman mengatakan...

mahasiswa is Agent of Change, Social control & Iron Stock. Tapi terkadang mahasiswa tak ngerti dan tak mau mengerti sebenarnya apa peran sesungguhnya mereka...

Yuniva Tri Lestari mengatakan...

iyakah begitu pak body?? so then, how about me, you and our friends in Undip??

Unknown mengatakan...

Mahasiswa pemecah teka teki malam

Yuniva Tri Lestari mengatakan...

teka-teki malam yg mana dek akbar? yang siang ada ga? hehe