Kamis, 04 Maret 2010

god strength, selalu menguatkan tekadku



Sang surya pagi tlah hadir diiringi dinginnya sisa-sisa embun malam yang masih saja terasa sejuk. Kehangatan pagi ini menjadi awal dari perjalananku sehari kedepan. PAgi ini kutatap hari dengan bangga, nikmati indahnya hamparan bumi yang terekam dalam suasana manis, ciptaan Sang Maha Pencipta Jagad, Allah TA'ala.

Apa sebenarnya yang selalu membuat hati ini terus saja kuat dan tegar menjawab setiap masalah yang berkata. Berkata dengan menantang ?
Sinar apa yang senantiasa terpecik ketika gelap menyambar jiwa yang rentan akan datangnya setiap godaan?
Apa yang mendorong akal untuk selalu ingat akan ke-esaan-Nya, hingga selalu dibuat malu untuk berpikir kotor dan zina?
Suara dari mana yang membisikkan ke telinga, menyuruh untuk melangkahkan kaki ke tempat yang mulia dan suci?
Kekuatan apa yang takkan pernah habis dimakan zaman, walau rintangan membentang, meski badai menghantam, dan gunung menghadang, untuk selalu bersikap apa adanya, berbicara seperlunya, dan ikhlas dalam setiap pekerjaan?

Cukuplah pertanyaan itu menggugah aku untuk selalu menjaga sikap, mengatur diri, menjauh dari dosa dengan melakukan hal-hal yang membawa manfaat bukan mudharat.

Bukannya aku sedang bermain kata-kata "sok", tapi itulah yang aku rasakan.
2 minggu lagi Insya Allah aku dan teman-teman seangkatan akan bertempur, menumpas habis soal-soal menantang di UAN SMA 2010.
Persiapan apa yang kami lakukan??
Yaa, standard lah. Begitu banyak cara menempuh hasil maksimal. TAk tanggung-tanggung. Banyak di antara kami yang begitu kuat ikut les tambahan seminggu 'full', ada juga yang mengelompok, membentuk komunitas untuk 'share' soal-soal koleksi UAN dan berusaha memecahkan kesulitan dalam pemahaman setiap pertanyaan.

SMAN 11 Yogya, tempat dimana aku dan teman-teman akan menempuh itu semua. TAwa, canda, gembira, luka, sedih, dan pilu telah berlalu. Saatnya mempersiapkan diri menuju masa depan yang lebih besar dan dahsyat tantangannya.

Sebenernya kita tidak perlu takut untuk mengahadapi UAN, toh setiap perjalanan dari proses belajar, pasti akan ada sebuah ujiannya. Tentang apapun itu. So, berpikirlah sederhana. TAklukkan setiap soal di hadapan kita, anggap itu adalah sahabat kita, Emang benar khan?? 2 tahun lebih kita bergelut dengan bidang kita sekarang.

Saranku untuk semuanya adalah :
1.Doa dan usaha. Doa tanpa usaha itu MUsTAHIL! Usaha tanpa Doa itu Sombong!
2. Perhatikan benar kesehatan jiwa, raga, rohani serta akal.
3. Punya target nilai, bukan hanya sekedar LULUS, tapi punya substansi yang lebih dari itu.
4. Atur strategi. Bukan sekedar teknik tapi mental yang kuat (termasuk menjaga kejujuran dalam setiap langkah)
5. Selalu percaya bahwa kita bisa menyelesaikannya dengan lancar, jangan lupa untuk minta doa dan restu dari orang-orang terdekat, niscaya itu jadi kekuatan tersembunyi yang intensitasnya jauh lebih besar daripada kita hanya berdoa secara munfarid.
6. Minta maaf pada semua guru, teman, dan orang tua tentunyaa

So, serahkan setiap apa yang kita lakukan dengan maksimal akan diberi kemudahan dalam menjalaninya. Dan yang terpenting Allah MAha TAhu akan setiap hal yang kita lakukan, mintalah dengan rendah hati. Insya Allah cita-cita itu akan segera terwujud. Setiap langkah yang diawali dengan keragu-raguan, pada hakikatnya tidak akan berhasil untuk pengambilan langkah kedua, ketiga, dst..

Bagiku, 1 prinsip yang aku pegang, belajar dengan sungguh-sungguh, tidak berharap dari manusia, karena setidaknya semua akan ku lakukan hanya untuk Allah, jadi setiap usaha adalah dalam ketentuan-Nya.

-There are ways to get there, if you care enough for the living - MJ.Heal the world.
- Man jadda, wa jadda.... - Allah saying.

0 Comment: