Sabtu, 09 April 2011

berwirausaha di UNDIP?? siapa takut !!!

Dirjen Pendidikan Tinggi Republik Indonesia nampaknya benar-benar serius mengembangkan kualitas Perguruan Tinggi di negara kita, ini terbukti salah satunya dengan adanya Program Mahasiswa Wirausaha (PMW). Tanggapan positif atas terobosan yang baru diluncurkan mulai tahun 2009 ini ditunjukkan oleh Universitas Diponegoro. Drs. Warsito, SU, selaku Pembantu Rektor III yang kami wawancarai (8/4) menjelaskan bahwa tujuan dari PMW ini adalah memberi pemahaman kepada seluruh mahasiswa agar mereka merubah mindset bahwa wirausaha bukan lagi ada dibawah PNS (Pegawai Negeri Sipil). Menjadi wirausaha berarti mengentaskan kemiskinan dengan membuka peluang lapangan pekerjaan, sehingga ketika lulus nanti tidak lagi melulu mencari pekerjaan, namun bisa mengembangkan softskill di bidang enterpreneur dengan menciptakan produk dari potensi negara dan
memanfaatkan sumber daya alam Indonesia yang begitu melimpah. Menjadi sebuah keanehan saat tidak banyak mahasiswa yang bercita-cita menjadi konglomerat. Melejitkan diri dengan membaca keadaan yang berpeluang dijadikan usaha tidaklah membutuhkan banyak tuntutan. PMW hanya menginginkan modal kemampuan, intelektualitas, kemampuan, kesempatan dan uang dari siapa saja yang ingin memposisikan dirinya dalam dunia usaha yang menjanjikan, begitu tutur beliau.
Bidang PMW yang disyaratkan pun tidak mengikat di satu bidang atau yang sesuai dengan ilmu yang ditekuni oleh mahasiswa. Jenis PMW yang diajukan adalah hasil dari pemikiran dan ide dari mahasiswa sendiri, jenis apa pun diperbolehkan dalam koridor kreatifitas yang tak dibatasi. Prosedur pengajuannya pun tidak dibuat rumit, yaitu pertama mahasiswa membentuk kelompok sebanyak 4-5 orang, kalau pun ingin individu juga tidak dilarang, lalu menyusun dan mengajukan proposal perencanaan bisnis yang dibimbing oleh dosen untuk kemudian langkah selanjutnya diajukan ke universitas guna diseleksi bersama para praktisi bisnis. Jika lolos seleksi akan didanai oleh universitas sebesar 8 juta rupiah per mahasiswa. Apabila bisnis tersebut berkembang baik, maka oleh universitas akan dihubungkan dengan inkubator bisnis dan akan diberi pinjaman lunak dari berbagai bank yang hingga sekarang sudah banyak yang menawarkan kerjasama, seperti Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BTN, Bank BNI dan Kadin. Harapan akhirnya yaitu mereka mampu menjalin mitra usaha dalam rangka membimbing dalam pemasaran demi besarnya usaha yang ditekuni.
Strategi pihak universitas dalam menggemborkan PMW ini salah satunya dengan meng-internalisasikannya dalam mata kuliah perusahaan diantara mata kuliah ilmu wajib pada mahasiswa. Idealnya setiap dosen memberikan materi perusahaan ini didampingi oleh seorang praktisi yang sudah berpengalaman di bidang berwirausaha untuk memotivasi mahasiswa agar tumbuh kemauan dan semangat dalam berwirausaha.
Drs. Warsito menuturkan bahwa program ini sebenarnya lebih efektif jikalau pengajuannya dilakukan secara individu, karena dikhawatirkan jika kelak sudah lulus malah akan menjadi konflik. Namun kekhawatiran ini agaknya tidak menjadi beban pikiran yang berlebih. Asal berkelompok dan solid Insya Allah jika sukses masing-masing bisa melebarkan sayap bisnisnya. Dana keuntungan bisnis mahasiswa, selain kembali ke mahasiswa sendiri, juga akan menjadi dana berputar (revolving) yang dikelola oleh seluruh kelompok mahasiswa wirausaha, sehingga terbentuk tim yang dipilih khusus oleh mahasiswa guna mengatur dana revolving tersebut. Keuntungan yang sebagian akan digunakan untuk yunior atau memberikan bantuan modal untuk kelompok PMW lain yang memerlukan bantuan, sehingga impian beliau bisa terbentuk Bank Khusus Mahasiswa Wirausaha UNDIP.
Apresiasi dari universitas adalah dengan mengundang mereka para wirausahawan muda dalam kesempatan memberi motivasi bagi para yunior. Penghargaan tidak lagi berbentuk materi karena justru meraka yang seharusnya memberi timbal balik ke universitas, tambah beliau. Drs. Warsito berharap mindset mahasiswa berubah dan meyakini bahwa nilai wirausaha memiliki status sosial yang tinggi, tidak seperti dulu yang kedudukannya selalu di bawah PNS/pejabat padahal seyogyanya patut disejajarkan sebagai partner kerja. Alasan terkuatnya yaitu wirausaha bersifat bebas, tidak terikat oleh kepentingan mana pun dan memiliki prestise yang terhormat

0 Comment: